Rela Jadi Selingkuhan? |
Orang ketiga seringkali menjadi penghambat jalannya satu hubungan. Namun bagaimana jika ternyata orang ketiga itu adalah Anda? Dengan kata lain Anda adalah selingkuhan pria yang sudah memiliki pasangan. Baca artikel dari kelascinta.com yang akan menjelaskan kepada Anda penyebab seorang wanita yang terjebak menjadi selingkuhan pria, berikut ini.
Tak dipungkiri bahwa wanita akan lebih berpotensi untuk jadi selingkuhan, terbukti dengan banyaknya kasus istri “simpanan” dan banyaknya wanita yang mau dijadikan istri kedua, ketiga, bahkan keempat. Hal ini menunjukkan bahwa wanita sangat rentan akan jatuh cinta. Wanita akan merasa senang jika ia tahu bahwa dirinya dicintai dan diinginkan. Makanya, mereka lebih susah berpikir dengan logika saat perasaan cinta datang.
Wanita tak mampu menolak jika seseorang datang mengisi hatinya yang kosong walaupun ia tahu jika pria yang mendekatinya sudah memiliki pacar/istri.
Jika begini siapa yang salah?
Biasanya kasus jadi selingkuhan, saat masih berstatus pacaran hanya sekadar main-main.
“Ah, gue nggak serius sama dia. Dia kan udah punya pacar. We’re just having fun.”
Tapi, “bersenang-senang” yang mereka ucapkan ternyata malah membawa petaka. Karena sadar nggak Ladies bahwa wanita sangat mudah terbawa suasana. Awalnya main-main, tiba-tiba jadi suka beneran dan nggak bisa ninggalin pacarnya.
Kasus lain, yang memicu seseorang menjadi selingkuhan adalah karena terlalu dekat saat curhat. Berawal dari teman dan kamu sering curhat sama teman pria yang sudah punya pacar. Hati-hati Ladies bahwa pria juga sering melihat kesempatan yang ada meskipun ia sudah punya pacar. Apalagi jika kamu memiliki wajah yang menarik bagi mereka. Awalnya cuma curhat karena gebetan yang kamu suka di kampus nggak pernah nanggapi, lama-lama kamu sadar bahwa “teman curhatmu” ini lebih perhatian dan peduli sama kamu. Dan pria melihat kesempatan ini untuk bisa “menjaring” kamu. Dan kamu terjebak menjadi selingkuhan.
Pertanyaannya, jika begini siapa yang salah menurut kalian?
Lucunya nih Ladies, saat kita menjadi selingkuhan kita seolah menjadi pemilik utama dari si pria tersebut. Kita lupa bahwa tindakan kalian salah karena terlalu mementingkan hati daripada logika. Lupa bahwa ia memiliki pacar yang sesungguhnya. Padahal kamu hanya selingkuhan yang keberadaannya biasanya disembunyikan oleh lelaki yang kalian cintai itu.
Dan Ladies yang lebih lucunya, saat si pacar sesungguhnya tahu bahwa kalian adalah selingkuhan pacarnya. Kalian akan bertengkar. Dua wanita yang disakiti oleh pria yang sama malah bertengkar dan memperubutkan pria yang kalian sadari bahwa ia brengsek. Saya sadari bahwa wanita memiliki sifat kompetisi yang tak mau kalah dengan wanita lain, apalagi wanita yang telah merebut kekasihnya. Mereka tak berpikir untuk meninggalkan pria tersebut.
Maka terjadilah kompetisi pihak yang tersakiti dan pihak yang menyakiti. Dan si pria biasanya hanya diam, menonton hasil kerjanya menjaring dua wanita.
Kompetisi di antara dua wanita sangat ketara dengan melihatnya mereka secara diam-diam mengadu apa yang dimiliki, mulai dari skill, kecantikan, kecerdasan, bahkan kemampuannya secara finansial—terbukti bahwa wanita mampu menyingkirkan wanita lain hanya dengan menunjukkan merek tas yang mereka miliki.
Saya sadari bahwa wanita sangat berbeda jika dibandingkan gaya kompetisi pria. Kamu bisa melihat pria yang bisa saling tonjok hanya karena wanita. Sedangkan wanita masih merasa gengsi untuk bertengkar hanya karena pria. Makanya kompetisi dilakukan dengan cara yang “halus” dan sembunyi-sembunyi. Di luar mereka terlihat biasa dan saling sapa seolah tak ada yang merasa tersakiti, padahal diam-diam mereka mulai mengadakan persaingan. Seperti mereka berkompetisi membuat dirinya lebih menarik agar si pria tertarik dibandingkan wanita selingkuhannya/pacar sesungguhnya. Hati-hati Ladies, membenci wanita hanya akan membuat kalian tanpa sadar serupa dengannya, karena di pikiran kalian hanya dipenuhi wanita saingan tersebut sehingga tanpa sadar mengikuti gaya mereka.
Kasus perselingkuhan tak lagi membuat wanita-wanita tersebut meninggalkan si pria. Mereka akan tetap di samping pria dan menunggu siapa yang akan dipilih oleh si pria. Berharap mendapatkan di bad boy dan merasa menang. Memang, pesona bad boy terasa lebih menantang ketimbang dengan pria baik-baik. Mereka dianggap mampu membahagiakan wanita karena lebih berpengalaman. Mereka tahu bagaimana membuat wanita merasa diinginkan makanya wanita tak semudah itu meninggalkan, meskipun sudah disakiti.
Tragis.
Ladies, saat kalian berada di posisi menjadi selingkuhan atau berpikir seperti itu (dengan alasan hanya main-main sekalipun) sebaiknya dihentikan ladies. Karena itu hanya akan membuat martabat kalian sebagai wanita sangat buruk. Kalian menyakiti sesama kaum wanita.
Karena ingat ladies, jika kalian sudah mendapat pria ini seutuhnya—di mana ia meninggalkan pacarnya dan lebih memilih kamu, tak menutup kemungkinan ia juga akan mencari wanita lain. Karena selingkuh itu seolah candu dan membuat pria menyukainya. Pria menganggap bahwa ia diinginkan oleh banyak wanita makanya ada kemungkinan ia akan mengulanginya lagi.
Dan ZONK! kamu merasakan apa yang dirasakan wanita yang menjadi saingan kamu dulu.
Ladies, jangan mau menjadi wanita bodoh hanya karena dia bad boy. Ia memang jago membahagiakan kamu, tapi ia juga sangat jago menyakiti kamu.
Ingat, Ladies jangan mau jadi selingkuhan, ya.
sumber
Ladies, Jangan Mau Jadi Selingkuhan, Rugi!
4/
5
Oleh
onino mansah